Saham bluechip merupakan type saham dari perusahaan dengan situasi keuangan prima dan telah beroperasi selama bertahun-tahun lamanya. Perusahaan yang mengantongi predikat saham bluechip dipastikan lebih stabil dari perusahaan lain. Di Indonesia, saham-saham yang masuk didalam kategori bluechip berada terhadap daftar indeks LQ45.

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BCA menduduki posisi pertama sebagai perusahaan dengan nilai kapitalisasi terbesar di Indonesia. Presentase saham perusahaan jasa perbankan dan keuangan ini adalah 54,94% dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan dan 45,06% sisanya disebar ke masyarakat umum.

Sementara itu, sampai akhir kuartal III-2023 laba bersih perusahaan capai Rp36,4 triliun atau naik lebih dari 25% dari th. sebelumnya. Pendapatan bunga bersih terhitung naik 21,3% secara tahunan jadi Rp55,9 triliun. Kemudian pendapatan tak hanya bunga tumbuh 9,7% jadi Rp18,3 triliun.

2. PT Trans Power Marine (TPMA)

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan investor asing memborong Rp150 miliar saham TPMA, sekaligus menjadikannya saham paling banyak dibeli selama 2022. Sinyal positif ini tetap berlanjut sampai 2023. Terlebih situasi geopolitik internasional tetap sebabkan harga logistik meroket. Trans Power Marine merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistik kelautan. Perusahaan ini mengelola puluhan type kapal besar layaknya kapal tongkang dan derek apung.

3. Bumi Resources (BUMI)

Bumi Resources Tbk (BUMI) berdiri terhadap 26 Juni 1973 dengan nama PT Bumi Modern dan merasa beroperasi secara komersial terhadap 17 Desember 1979. Pemegang saham BUMI untuk porsi 5% atau lebih saham Bumi Resources Tbk (27-Mei-2022), diantaranya: HSBC-Fund Svs A/C Chengdong Investment Corp-self (11,52%) dan NBS Cliens (5,99%). Induk Usaha segera Bumi Resources Tbk adalah Long Haul Holdings Ltd., sedangkan Induk Usaha terakhir adalah Grup Bakrie.

4. Indo Tambangraya Megah (ITMG)

Sektor pertambangan memang jadi salah satu usaha yang diprediksi bakal tetap moncer terhadap 2024 mendatang. Saham ITMG jadi salah satu yang paling layak untuk dikoleksi. Pasalnya sejak 2022 sampai hari ini saham Indo Tambangraya mencatatkan tren positif.

Sepanjang periode ini, ITMG membukukan laba bersih USD 460,82 juta, atau naik 291,7% dari realisasi laba bersih semester pertama th. lalu yang hanya USD 117,62 juta. Kenakan laba ini sejalan dengan melesatnya pendapatan perusahaan. Indo Tambagraya Megah membukukan pendapatan USD 1,42 miliar atau naik dua kali lipat dari periode yang sama di th. sebelumnya.

5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., atau yang dikenal sebagai BRI (BBRI), capai laba bersih konsolidasi sebesar Rp44,21 triliun terhadap kuartal III/2023. Kinerja laba ini mengalami peningkatan sebesar 12,5% terkecuali dibandingkan dengan periode yang sama th. sebelumnya, yang capai Rp38,31 triliun.

Peningkatan laba bersih emiten bank BBRI ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,86% year-on-year (yoy) jadi Rp101,17 triliun dibandingkan dengan Rp96,51 triliun terhadap kuartal III/2022.

Selain itu, peningkatan laba terhitung di dukung oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang mengalami pertumbuhan sebesar 12,19% yoy, capai Rp15,56 triliun selama sembilan bulan pertama th. ini. Angka ini melampaui pendapatan pada mulanya yang sebesar Rp13,87 triliun.

Adapun kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan (impairment) BRI mengalami penurunan sebesar 5,64% yoy, capai Rp23,24 triliun.

Bukan hanya itu, BRI terhitung sukses mencatat pendapatan lain yang meningkat sebesar 21,49%, jadi Rp19,10 triliun terhadap September 2023, dibandingkan dengan periode yang sama terhadap th. sebelumnya, yang capai Rp15,72 triliun.